top of page
Search

04 - He's Not My Type

  • Writer: Aishayang!
    Aishayang!
  • Sep 24, 2021
  • 2 min read



Barusan aku nonton drama pendek, itu lho The Way I Hate You yang dimainin sama Jaemin NCT. Well, di episode satu atau dua gitu ya, pokoknya ngebahas tentang kriteria cowok yang disukai. Aku kira semua orang punya catatan tentang gimana orang yang mau disukain, kayak harus pinter atau ganteng, harus berduit lah, dan sebagainya. I think that just a bullshit. Nyatanya, ketika kita udah nemu seseorang yang kita kira cocok, semua sifat dan sikap dia secara auto pasti bakal kita terima. Am I right?


Aku memang bukan pakar percintaan, tapi aku cukup yakin kalo usaha kita ngebuat list-list yang kita impikan buat jodoh kita di masa depan bakal sia-sia. Okelah, kita boleh punya takaran buat naksir seseorang. Tapi hey, manusia yang sempurna tuh cuma nabi, bukan kita. Boleh aja mimpi punya cowok ganteng, pinter, rajin shalat, setia, tapi inget cowok juga manusia. Aku rasa itu terlalu childish. Karena ya, menurutku mencintai seseorang itu bukan karena dia bisa dan punya ini dan itu, tapi karena dia ya dia.


Aku pernah kepikiran gini, kan aku demen artis Korea tuh. Aku suka mereka karena mereka artis, apa aku bakal tetap suka mereka kalo seandainya mereka cuma orang biasa kayak aku? Kita ambil contohnya si Nana, anak bapak Siwon yang ngekor daddy-nya ke Unicef, bahkan sempat ketemu Ratu Belgia pula. Good looking tuh. Tapi dia disorot karena dia artis, gimana kalo dia orang biasa? Apa dia bakal tetap disorot? Apa aku bakal suka sama dia?


Jawabannya ya nggak, bahkan aku nggak tahu kalo ada orang yang namanya Na Jaemin di dunia ini kalo aja dia nggak ikut audisi SM.


Disini aku mikir, bisa nggak aku suka orang karena dia ya dia, bukan karena apa-apa. Apa aku bisa terpesona sama seseorang tanpa peduli siapa dirinya, tapi tertarik karena kebaikan yang dia lakuin? Apa aku bisa tertarik sama Jaemin dan Jeno karena kebaikan yang mereka lakukan tanpa peduli mereka artis atau bukan, bukannya karena mereka orang terkenal makanya aku lirik?


Tauk. Gini ya, rasanya jadi orang dewasa. Semuanya nggak semudah dulu pas ketemu cogan langsung naksir dan dengan gampilnya menjalin sebuah hubungan. Ketika beranjak dewasa, bukan sekadar kegantengan doang yang diperlukan. Bener nggak?


Oke, agak ngegantung tapi intinya, suka itu nggak harus sesuai kriteria yang dibuat kan?








 
 
 

Comments


bottom of page